Saturday, January 10, 2015

Tanda keimanan : Cemburu

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ وَإِنَّ الْمُؤْمِنَ يَغَارُ وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ. (رواه مسلم)

Keterangan : Sang Nabi menyampaikan :

1. Hadits ini satu contoh lagi terkait dengan hal mutasyabihaat.
2. Sisi tasyabuhnya adalah Alloh punya sifat seperti sifat manusia ; yakni cemburu. Dimana bisa dibayangkan, kalau itu manusia yang cemburu, tentu akan berefek pada marah, benci, iri dan lain-lain.
3. Hal ini perlu di ta’wil seperti halnya sifat2 Alloh yang lain terkait mutasyabiihat itu, seperti Alloh malu, marah, benci, cinta dan lain-lain, dengan hal yang pantas dan layak untuk Sang Tuhan.
4. Memang seolah ada kesengajaan dalam peletakan kata yang mengandung tasyabuh, baik dalam Al-Qur’an maupun hadits. Semua itu bertujuan sekedar untuk taqrib tawdih (cara pendekatan untuk menjelaskan) dengan akal pemahaman manusia saja.
5. Disabdakan ; Alloh cemburu dan mu’min pun cemburu. Sedangkan kecemburuan Alloh itu saat mu’min melakukan apa yang diharamkanNya. Atau kecemburuanNya saat mu’min berpaling dari Nya dengan melakukan maksiyat.
6. Apa yang diharamkan disini tentu sangat luas cakupannya, selagi terkait keimanan. Bila kemaksiyatan itu karena keimanan hilang sampai terjadi kesyirikan, tentu itu bukan hal yang dimaksudkan Rasululloh disini.
7. Cemburu itu salah satu buah cinta. Dan cinta adalah manisnya buah keimanan yang sempurna. Artinya ada gradasi level cemburu juga, sesuai dengan tingkat keimanan yang dimiliki. Begitu juga efek yang terjadi akibat cemburu.
8. Baca dan sinkronkan disini :
khutbah mengenai : kesempurnaan iman yang manis
Baca juga :
tanda keimanan : manisnya keimanan
Baca lagi :
tanda keimanan : kesempurnaan iman.html

No comments:

Post a Comment