Thursday, January 15, 2015

Tanda Keimanan: Baik Dalam kata, Tetangga & Tamu

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ. (متفق عليه)

Keterangan : Sang Nabi menyampaikan :

1. Ada tiga tanda-tanda keimanan. Dimaksudkan untuk sebagai tes uji sebera luas cakupan keimanan, sejauh mana masalah yang sedang difokuskan, serta setebal apa keimanan yang dimiliki.
2. Rukun iman ada 6. Namun disini disebut dua keimanan ; iman kepada Alloh dan iman kepada hari akhir. Maksudnya ; iman berbentuk targhib (harapan) setiap orang kepada Alloh dan iman berbentuk tarhib (ancaman) kepada hari kematian. Atau dengan bahasan lain ; iman vertikal dan iman horisontal.
3. Dalam hadits ini disebutkan 3 tanda cinta :
a. berkata baik atau diam
b. memulyakan tetangga
c. memulyakan tamu
4. Hadits ini bisa diartikan sebagai juga sebagai tanda tingkat serta efek buah keimanan seseorang mengenai;
a. sejauh mana dia bisa menghormati dan menjaga diri sendiri.
b. bila orangnya terlihat bertutur kata baik, maka perlu diuji keimanannya terkait dengan sejauh mana dia biasa berhubungan dengan orang lain, terutama tetangga.
c. bila orangnya terlihat baik dengan tetangga, maka sekali lagi bisa diuji keimanannya terkait dengan sejauh mana bila dia mendapat hal yang datang tiba-tiba, semisal tamu.
5. Ketiga tanda ini bisa diartikan juga sebagai anjuran:
a. belajar memperbaiki diri, terutama dalam soal bicara. Bila merasa tidak mampu, tidak manfaat atau yang lain, maka lebih baik diam.
b. belajar menghormati orang lain, terutama kepada yang terdekat dan biasa berjumpa.
c. belajar menghormati orang lain, terutama kepada yang biasanya datang tiba-tiba, yakni tamu.

No comments:

Post a Comment