Saturday, December 27, 2014

Tanda Keimanan : Manisnya Keimanan

Tanda keimanan : manisnya keimanan

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ. (روواه البخاري)

Keterangan : Sang Nabi menyampaikan :

1. tiga tanda seseorang mendapat manisnya iman.
2. Alloh dan rosulnya lebih dicinta daripada selain keduanya. Yang pertama ibarat rumahnya, yang kedua ibarat pintunya.
3. tidak mencinta kepada sesama kecuali berdasar karena Alloh. Tanda ini satu level dibawahnya. Karena cintanya tidak langsung kepada Alloh, tetapi hanya kepada Alloh. Ibarat senang kepada teras depan rumah, bukan kepada pemiliknya.
4. benci pada kekufuran, taruhannya siksa bakar. Tanda ini satu level dibawahnya, karena tidak lagi di ruang cinta, tetapi ruang benci, meski itu karena Alloh.
5. kata 3 (tiga) tidak menjadi patokan pasti tidak ada yang keempat. Tetapi hanya ingin menunjukkan contoh dan gradasinya.

No comments:

Post a Comment