Friday, December 26, 2014

Tanda keimanan : Prioritas Tindakan

Tanda keimanan : prioritas tindakan

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَحَتَّى يُقْذَفَ فِي النَّارِ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ نَجَّاهُ اللَّهُ مِنْهُ، وَلَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ. (رواه احمد)

Keterangan : Sang Nabi menyampaikan :

1. tantangan kepada yang mengaku beriman, apa benar ?
2. dua statemen disampaikan ; pertama saat kondisi menuntut kesabaran ; Alloh dan rasulNya lebih dicintai meski disiksa bakar sekalipun. Kedua saat kondisi bersyukur .
3. Alloh dan rasulnya lebih dicinta daripada ; jalur ke atas yakni orang tua atau kerabat tua, jalur ke bawah yakni anak keturunan, dan jalur sesama, baik istri, teman, tetangga, atau yang lain.
4. bicara cinta tentu tiada logika. Dan bicara cinta yang bersumber keimanan berarti bicara tentang seorang makhluq yang berpolah tingkah religi, sampai ada orang lain bilang “orang ini sudah gila !”.
5. tanda keimanan ini berhubungan dengan ketiadaan pencitraan iman kepada sesama manusia.

No comments:

Post a Comment