Sunday, February 1, 2015

Tanda keimanan : tidak mengulangi kesalahan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ. (متفق عليه)

Keterangan : Sang Nabi menyampaikan :

1. seorang mu’min tidaklah dua kali disengat dalam satu lubang.
2. tasybih dhimny dengan wajhus syibeh ; seorang mu’min tidaklah terjebak kesalahan dua kali. Untuk musyabbah nya diambil dari kata “disengat” dan kata “lubang”. Sedang musyabbah beh nya adalah alaqoh dzihniyyah atau ter inspirasi dari kata mukmin.
3. maksudnya ; bila benar-benar seorang mu’min, maka segala akhlaq nya haruslah berdasar kesadaran iman, sehingga akan mengambil hikmah dari setiap perbuatannya.
4. bila tidak, maka akan berbuat coba-coba di tempat yang tidak diketahui statusnya, seperti menjulurkan tangan di lubang gelap. Padahal coba-coba seperti ini adalah bagian dari gambling yang itu ada sisi setan syahwatnya.
5, dan bila ternyata dia melakukan kesalahan, karena lubang itu ternyata ada ular atau kalajengking yang menyengat, maka tidaklah dibenarkan pengakuan keimanannya, bila dia mengulang lagi kesalahannya.
6. pesan pelajaran Rasululloh : jangan jahlun murokkab. (coba-coba dan mengulang kesalahan)

No comments:

Post a Comment